Sunday 14 April 2013

Montir Sang Nusantara


Montir Sang Nusantara (Esai)
oleh:Aufan Lisan Shidqi-SBBS
BAB 1
Pendahuluan
Karakter dan Martabat suatu bangsa di tentukan oleh pemerintah dan rakyatnya sendiri. Karena, keputusan-keputusan yang mereka buat akan sangat mempengaruhi karakter dan martabat bangsa. Kalau mental bangsa ini seperti tempe yang lemas dan batu yang keras, maka bangsa ini pun tak akan cepat dan tanggap dalam mengatasi suatu masalah dan akan keras kepala terhadap keselahan yang telah diperbuat serta jika mendapat suatu saran serta kritik dari bangsa lain, mereka tetap pada pendirian yang tidak masuk akal, sehingga bangsa ini akan kembali mengalami suatu masa penjajahan yang bukan lagi secara fisik, akan tetapi dalam bidang non-fisik seperti penjajahan mental, penjajahan politik, dan lain-lain. Hal ini tidak akan menciptakan situasi yang kondusif bagi bangsa Indonesia dalam menciptakan karakter dan martabat yang baik di mata internasional.
Bangsa ini bisa belajar dari sejarah agar bisa mencapai kesuksesan dalam menguatkan posisinya di dunia internasional. Seperti pada masa-masa setelah kemerdekaan, Ir.Soekarno bersama pejabat Indonesia yang lain beserta dukungan rakyat berhasil mendapatkan dukungan internasional dari banyak negara untuk mengakhiri agresi Belanda dengan membuktikan bahwa NKRI masih ada. Perlawanan yang dilakukan TNI dan strategi Diplomasi yang dilakukan oleh aparat negara mendapatkan respon yang tinggi dari negara-negara di dunia. Salah satunya dalah negara adidaya Amerika Serikat yang mengancam dengan akan dihentikannya bantuan Marshall Plan (bantuan untuk negara korban perang)  untuk Belanda, sehingga Indonesia pun memperkuat kedudukannya di kancah internasional yang dapat membawa Indonesia pada suatu kemerdekaan yang sebenarnya tanpa ada campur tangan pihak lain. Maka dari itu, sebenarnya banyak hal yang bisa di lakukan bangsa ini untuk memperkuat bangsa yang bisa menjadikan Indonesia bermartabat dan berkarakter, sehingga bangasa ini lebih maju dan tidak jauh tertinggal oleh bangsa lain. 
BAB 2     
 Isi
Bangsa ini adalah bangsa yang hebat. Bangsa yang sebenarnya memiliki karakter yang khas dan menawan. Bangsa ini juga memiliki pemuda-pemuda yang berkarakter dan berjati diri. Pemuda-pemuda yang diharapkan bangsa ini memiliki banyak peran untuk membangun bangsa Indonesia yang berkarakter dan martabat di mata dunia. Peran pemuda sangat mempengaruhi karakter bangsa Indonesia. Bahkan Soekarno pernah berkata ”Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya kuguncangkan dunia”. Ini menunjukkan kekuatan para pemuda yang luar biasa dalam menciptakan Indonesia yang berkarakter dan bermartabat sehingga bangsa ini tidak akan dianggap remeh oleh bangsa lain dalam segala hal. Maka dari itu pemuda yang berkarakter harus memiliki dedikasi, integritas, jujur, dan tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan demi kemajuan bangsa sesuai dengan harapan para pejuang terdahulu. Untuk memperkuat Indonesia dalam segala hal bukanlah hal yang mudah. Perlu memunculkan dukungan publik yang besar terhadap rencana-rencana pemerintah. Kalau di dalam publik Indonesia sendiri rakyatnya tak mendukung rencana-rencana pemerintah, bagaimana pihak internasional akan mempercayai kita? Maka dari itu, para pemuda harus bisa mendukung rencana-rencana pemerintah yang jelas menguntungkan bangsa Indonesia. Dan juga tugas pemuda tidak hanya itu. Ketika bangsa ini sedang terkepung, maka para pemuda pun akan mencari jalan keluar dengan sangat cepat dan tanggap. Seperti ketika perang mempertahankan kemerdekaan di Bandung, pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara Andir dan pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad). Usaha tersebut berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung tanggal 17 Oktober 1945. Para pemuda yang bijak dan adil sangat dibutuhkan bangsa Indonesia. Dan tidak bisa di pungkiri, bahwa bangsa ini masih di hantui ribuan kasus korupsi yang kebanyakan di lakukan oleh para pejabat yang masih muda. Ini akan menurunkan martabat bangsa Indonesia di mata dunia dengan julukan salah satu negara yang memiliki kasus korupsi terbesar di dunia. Maka dari itu, untuk memantapkan karakter bangsa, para pemuda harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai karakter yang ada di dalam butir-butir Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari. Dengan konsep itu, maka pemuda Indonesia akan memiliki ciri kepribadian yang tangguh dan berkarakter kokoh.
Dalam hal lain, bangsa ini juga harus memperkuat negara dalam artian menghilangkan dominasi pasar yang telah menggurita dan pihak asing yang telah menjajah negeri ini saat pemerintah pun tak mampu untuk berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Bahkan bangsa ini masih bisa di sebut terjajah dalam banyak bidang seperti ekonomi, sosial, politik dan lain-lain. Kita bisa ambil contoh dari masyarakat Indonesia. Dalam masalah membeli buah, mereka lebih memilih yang memiliki kualitas ekspor dari luar negeri ketimbang buah dalam negeri karena dalam segi harga, buah luar negeri lebih murah daripada buah dalam negeri. Ini disebabkan karena pemerintah kurang memberi sokongan dana kepada petani dan tukang kebun di Indonesia. Maka untuk memperkuat negara ini dalam segala bidang, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah dengan rakyat. Pernah dalam satu situasi, ketika Belanda melakukan blokade, pemerintah mencanangkan suatu perjuangan diplomatik untuk menghilangkan pengaruh Belanda secara perlahan dengan membuktikan bahwa bangsa Indonesia tidak dalam keadaan kelaparan yaitu menawarkan bantuan beras kepada India. Pemerintah Indonesia memperoleh kepercayaan dari rakyat Indonesia mengenai pengiriman beras ke India. Buktinya, Jawatan Kereta Api telah menyatakan bahwa mereka bersedia untuk membantu pemerintah dalam pengangkutan beras agar sampai dengan selamat di tempat tujuan yaitu menuju pelabuhan. Selain itu, Badan Perekonomian Rakyat Indonesia di Karawang dan Pusat Tenaga Ekonomi menyatakan siap dan sanggup untuk menyediakan masing-masing 15 ton beras. Tanggal 13 Mei 1946 Perdana Menteri Sutan Sjahrir menerima ucapan terima kasih dari Jawaharlal Nehru. P. M. Sjahrir meminta kepada Nehru untuk mengirimkan wakil dari India untuk membicarakan pengiriman beras dan tukar-menukar barang. Jadi, bisa diambil kesimpulan bahwa rakyat memiliki peran yang sangat besar dalam melakukan suatu keputusan dengan pemerintah bangsa ini atas nama demokrasi yang berarti dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
Pendidikan juga akan sangat mempengaruhi bangsa ini dikarenakan pendidikan akan membawa suatu bangsa pada zaman keemasan yang pastinya memiliki karakter dan bermartabat sehingga disegani oleh banyak negara. Orang akan dihargai jika memiliki ilmu yang tinggi sehingga bermanfaat bagi bangsanya. Hal itu juga bisa diterapkan di suatu negara, karena dengan pendidikan ini bangsa Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya di segala bidang. Maka dari itu, berkat SDA yang ada, bangsa ini bisa terus membangun negara ini, walaupun terkadang orang yang berpendidikan di negeri ini memiliki mental tempe dan lempar batu sembunyi tangan. Sehingga, pembangunan-pembangunan yang diadakan pemerintah terhambat. Sebenarnya, bukan hanya ilmu sains atau ilmu sosial yang harus dikuasai bangsa ini. Akan tetapi, ilmu agama juga harus diperdalam untuk menciptakan mental seorang jawara bukan mental tempe yang banyak dimiliki oleh aparat pemerintah masa kini.
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
1.      Untuk menjadikan Indonesia yang bermartabat dan berkarakter, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan rakyat dengan baik, sehingga keputusan-keputusan yang dihasilkan akan menguntungkan bangsa Indonesia.
2.      Peran pemuda dalam menyukseskan bangsa sangat diperlukan karena pemuda ibarat batang yang akan terus menumbuhkan daun-daunnya. Pemuda pun harus memiliki semangat pancasila untuk mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman yang ada.
3.      Bangsa ini harus lebih memperhatikan produk-produk dalam negeri  karena bangsa ini harus memiliki icon tersendiri agar bisa dihargai bangsa lain dan mensejahterakan pedagang dalam negeri. Dengan seperti itu, pemerintah akan lebih mudah mendapatkan dukungan rakyat dan pasar dalam negeri pun tidak kalah saing dengan pasar luar negeri.
4.      Pendidikan akan membawa suatu bangsa mendapatkan martabat dan meningkatkan karakternya. Karena, ilmu adalah perantaraan bangsa Indonesia untuk tetap membangun negaranya menjadi yang terbaik dan melahirkan generasi yang peduli akan masalah Indonesia.
Saran   
1.      Pemerintah sebaiknya tidak mempentingkan diri sendiri dan egonya. Ada baiknya, negeri yang sudah menganut asas demokrasi ini tetap pada semestinya yaitu dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Sehingga tidak akan ada pemberontakan di negeri nusantara ini dan otomatis akan menaikkan martabat dan karakter bangsa ini di mata internasional, karena negeri ini akan selalu damai dan sejahtera.
2.      Pemuda ada baiknya peduli pada nasib negara Indonesia. Karena tanpa pemuda bangsa yang berdedikasi, jujur, dan adil negeri ini akan hancur dan tidak memiliki martabat di mata bangsa-bangsa di dunia. Pemuda adalah harapan Indonesia untuk terus membangun karakter yang jujur, adil, sosialis, dan berdedikasi menuju gerbang keemasan yang sebenarnya.
3.      Pemerintah perlu mementingkan pasar dalam negeri ketimbang luar negeri, sehingga bangsa ini bisa mandiri, walaupun memang masih perlu bantuan negara lain. Setidaknya martabat Indonesia akan terangkat atas kemandirian yang telah dilakukan secara perlahan. Hal ini akan menguntungkan pihak Indonesia sendiri, karena akan mensejahterakan para pelaku ekonomi, sosial, dan politik.
4.      Pemerintah dan rakyat harus bekerja sama untuk membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan yang cukup. Karena berkat pendidikan bangsa Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.

Daftar Pustaka  
  Sumber Internet
   

2 komentar: