Generasi Pemuda Sosok Pemimpin Masa Depan - Aufan Lisan Shidqi

Pemuda sejak dahulu telah diramalkan menjadi penerus bangsa-bangsa di dunia dan akan menjadi sosok yang hebat maupun lemah di mata dunia. Pemuda ibarat raksasa yang akan mencengkram dunia dan menentukan nasib dunia hancur atau bertambah megah seperti Istana Zeus tempat tinggal para Dewa Yunani. Pemuda akan memperjuangkan semua kepentingannya untuk mencapai titik keberhasilan dan kesempurnaan yang mereka impikan. Pemuda memiliki peran yang sangat hebat dan kuat bagi suatu negara ketika merebut kemerdekaan dari para penjajah yang semena-mena menginjak rakyat pribumi dan membangun bangsa menjadi macan yang siap menerkam musuh-musuh negara. Pernyataan yang sangat terkenal dari Presiden Indonesia Ir. Soekarno “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Ini menunjukkan kekuatan pemuda yang sangat hebat untuk merubah suatu kebijakan atau ideologi suatu negara seperti nasionalis, komunis, liberalis maupun yang lainnya.

       Kalau kita tengok lagi zaman sekarang kata orang-orang kebanyakan anak muda akan mengikuti cara ayah dan ibunya hidup mulai dari cara makan, tidur, kerja, cara mendapatkan uang dan sebagainya. Bayangkan saja jika semua yang dilakukan orang tua anak muda tersebut dengan cara yang tidak halal dan melawan hukum misalnya korupsi, penipuan, pembunuhan, dan perampokan pasti anak muda tersebut akan meniru perilaku orang tuanya yang tidak baik sehingga pemuda yang sebenarnya diharapkan mampu menjadi penerus bangsa malah menjadi sampah masyarakat dan otomatis meredupkan masa depan pemuda tersebut. Para pemuda yang tidak konsisten pada perkataan mereka sendiri yang kita tahu suara mereka ketika menuntut demokrasi dan keadilan pada waktu demonstrasi menggelegar ibarat petir yang siap menyambar siapapun yang menghadangnya akan tetapi ketika mereka telah menjadi pejabat kebanyakan dari mereka juga melakukan hal yang sama seperti penggelapan uang rakyat atau yang kita kenal dengan korupsi. Keseimbangan dan kerjasama sangat dibutuhkan antara pihak yang sudah berpengalaman dan para pemuda agar bisa mencapai kesempurnaan yang hakiki. Kalau kita lihat sekarang banyak negara yang terpuruk atau bisa di sebut “negara yang hancur” di dunia. Ini terbukti ketika banyak kecurangan dianggap biasa, pembunuhan dilegalkan, free sex  dibenarkan yang membuat kaum muda terjerumus pada jurang kegelapan yang mengancam masa depan mereka. Maka dari itu bukan hanya pendidikan formal yang dibutuhkan kaum muda melainkan pendidikan karakter atau yang kita kenal dengan pendidikan “akhlak” karena kedua pendidikan ini saling melengkapi satu sama lain. Banyak pemuda yang telah terjerumus pada narkoba, minuman keras ataupun freesex. Ini disebabkan para pemuda belum bisa memilah sesuatu yang baik dan buruk dimulai dari hal-hal kecil yang jelek seperti menonton video porno ataupun mabuk. Karena kita tahu seorang pemabuk bisa memperkosa, membunuh, dan mencuri. Maka dari itu generasi muda harus memiliki tekad yang tinggi dengan mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah. Hal ini akan membuat mereka akan lebih sadar banyak hal disekitar mereka sehingga mereka akan berusaha menghindari hal-hal buruk tersebut. Bayangakan saja kalau kita mempunyai banyak pemuda jahat pasti negara itu akan mengalami konflik yang hebat seperti yang terjadi di Mexico perang antar geng sudah sering kita dengar. Bahkan hal ini tidak bisa diatasi pihak keamanan setempat. Maka dari itu kita harus mewujudkan generasi muda yang bersih dan jujur sehingga negera ini menjadi negara yang tidak harus mempermasalahkan anak muda dan bisa fokus pada masalah-masalah lain.

Menghadapi era globalisasi yang persaingannya jelas sangat ketat pemuda tidak boleh bermalas-malasan dalam hal apapun. Sudah banyak bukti negara yang melebihkan waktunya untuk membaca buku, bekerja, belajar akan menjadi negara besar yang disegani banyak negara di dunia. Kita bisa ambil contoh dari bangsa Jepang yang memiliki etos kerja luar biasa sehingga ekonomi mereka sejajar dengan negara-negara maju di Eropa dan Amerika. Bahkan menurut mereka yang paling cepat pulang dari bekerja dianggap orang yang tidak memiliki produktifitas tinggi sehingga mengakibatkan kemaluan diantara rakyat Jepang kalau mereka pulang lebih cepat dan hal inilah yang membuat mereka disegani dunia. Kita harus mengambil contoh dari orang-orang yang melebihi kemampuan kita bukan mengambil contoh dari orang yang kemampuannya lebih rendah dari kita karena hal ini akan semakin memotivasi kita untuk mengalahkan orang tersebut bukan kita menunggu orang yang akan mengalahkan kita. Karena sekarang bukan kuantitas saja yang dibutuhkan tapi juga kualitas sangat diprioritaskan.     

Suatu negara sangat membutuhkan sosok pemuda yang bisa mengakselerasi kekayaan ilmu maupun materi sehingga menghantarkan negara tersebut pada keberhasilan yang tidak pernah terduga. Usaha untuk menaklukan dunia baik dari sisi ekonomi, politik maupun dunia harus menjadi target setiap generasi muda agar bisa terus menahkodai jalannya pemerintahan yang akan mereka tempati. Kita tahu benar banyak persoalan yang sedang melanda banyak negara sehingga hal yang benar ditunggu-tunggu dari para pemuda adalah kesanggupan mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun tantangan yang mereka lihat harus mereka jadikan suatu peluang untuk memperbaiki sistem yang telah rusak sehingga akan menimbulkan ketenangan dan kenyamanan pada semua kalangan baik itu pejabat maupun rakyat. Mungkin kita pernah mendengarkan puisi dari Taufiq Ismail yang berjudul Takut 66, Takut 98:

         
 Takut 66, Takut 98

Mahasiswa takut pada dosen

Dosen takut pada dekan

Dekan takut pada rektor

Rektor takut pada menteri

Menteri takut pada presiden

Presiden takut pada mahasiswa

1998

Puisi ini menggambarkan realita kehidupan berbangsa dan bertanah air. Banyak hal yang unik terjadi sehingga membuat berbagai kalangan masyarakat termasuk para pemuda yang dibuat tercengang  oleh fakta mengejutkan ini. Para pemuda bisa menggulingkan suatu pemerintahan dengan kekompakan dan kerjasama bahu-membahu seperti pada reformasi 1998 untuk menggulingkan rezim diktator Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun dan akhirnya mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998 karena desakan banyak pihak termasuk Mantan Perdana Menteri (PM) Australia Paul Keating setelah Soeharto menandatangani paket pinjaman finansial dari Badan Moneter Internasional (IMF) bahkan Gedung MPR yang dijaga ketat oleh keamanan pun telah ditembus mahasiswa dari berbagai daerah  sehingga mereka dapat menguasai Gedung MPR sepenuhnya.

      Pemuda di satu sisi memang harus bisa membela negara tetapi keahlian pada banyak bidang harus ditekankan karena banyak orang yang membutuhkan pemuda yang multitalent sehingga untuk mewujudkan masa depan yang cerah pemuda dituntut untuk bisa melihat bakatnya. Karena kita tahu suatu hal yang tidak diberikan pada ahlinya akan menuju kehancuran yang nyata. Para pemuda juga dituntut agar bisa memiliki mimpi yang tinggi dan sesuai dengan keinginannya karena Tuhan akan memegang erat mimpi itu serta akan menjadikan mimpi itu nyata jikalau pemuda itu berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Pemuda harus bisa belajar dari kegagalan yang dilakukan para pendahulunya karena kegagalan yang lalu menjadi kenangan pahit sehingga pemuda harus bisa menyukseskan kegagalan atau kiranya kegagalan adalah bumbu kesuksesan yang tertunda. Berani mencoba adalah suatu hal yang wajib dipraktekan oleh generasi muda menjawab tantangan di masa depan kita bisa ambil contoh seperti Thomas Alva Edison penemu lampu pijar dan Alexander Graham Bell penemu telefon mereka tidak mencoba sama sekali tapi ratusan kali bahkan sampai ribuan kali. Semangat pemuda harus menggelora atau dengan kata lain tidak boleh redup seperti Sumpah Pemuda 1928 karena pantang menyerah dan tidak putus asa akan membawa para pemuda di masa yang sangat gemilang dimana pemuda akan menghilangkan budaya korupsi dan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan pejabat negara maupun swasta. Dengan kejujuran pemuda akan merasa aman, nyaman dan tentram hati maupun dirinya. Semua yang diawali dengan kebaikan pasti akan menghasilkan hal yang lebih baik.

       Terkadang memang manusia melakukan banyak kesalahan karena memang manusia selalu ada kekurangan sehingga para pemuda jangan menganggap kekurangan itu sebagai kecacatan tapi anggaplah sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik. Tidak boleh menganggap seseorang itu lebih jelek dari kita karena yang lebih tahu lebih baik atau tidaknya adalah Tuhan YME. Generasi muda yang bisa menjawab tantangan masa depan adalah generasi muda yang menjadi diri mereka sendiri bukan memamerkan kekayaan atau jabatan orang tuanya akan tetapi generasi muda yang menjadi diri mereka sendiri dengan segala kekurangannya sehingga bisa membuat perkembangan atas kekurangannya. Mulai dari sekarang kita para pemuda harus berbenah diri jangan cepat menyalahkan orang lain kalau diri kita masih penuh dengan kesalahan. Koreksi diri sendiri sangat diperlukan untuk menyempurnakan sesuatu yang kita impikan. Karena Tuhan YME tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubahnya sendiri oleh karena itu perubahan atau revolusi harus dilakukan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

   Wahai Generasi Muda !!!!! bangsa ini membutuhkan sosok yang bijak dan bertanggung jawab untuk masa depan yang cerah agar menjadi macan bagi setiap musuh dan menjadi makhluk yang lembut agar setiap orang mencintaimu. Maju!!! Serbu!!! Teruskan perjuangan pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa raganya untuk negara. Lihatlah semut-semut yang gagah perkasa karena kekompakan mereka mengalahkan ular-ular berbisa contohlah kekompakan mereka karena hal yang kecil dapat menjadi hal yang besar jika diwujudkan dengan niat dan usaha. Renungkanlah juga banyak orang-orang merintih kelaparan, tersungkur karena keserakahan seorang penguasa yang tak peduli akan penderitaan rakyat kecil ini. Siapa yang akan merubahnya??? Siapa?? Siapa lagi kalau bukan generasi muda yang memiliki tekad dan pendirian untuk mensejahterakan rakyat bukan seperti peribahasa “Yang melarat tambah melarat, yang kaya makin kaya” akan tetapi keseimbangan kehidupan kalau Pak Dino Patti Djalal bilang “Di abad-21 Indonesia harus menjadi demokrasi kelas menegah yang bisa angkat jutaan wong cilik jadi wong sugih”. Mari kawan muda kita harus saling bahu-membahu untuk mewujudkan negara yang hebat, makmur, sejahtera bak bahtera yang akan menuju surga yang kekal abadi!!!. Satukan tekad untuk negara yang lebih baik, Indonesia Jaya !!!!!!!!!!  

Identitas Penulis

Nama: Aufan Lisan Shidqi

Alamat: Jalan Nurcahya 06, Petengan, Demak, Jawa Tengah

No Hp/Telp: +6282135124482/(0291)681018

Kategori: 2 (Pelajar tingkat SLTP dan SLTA)      


Baca juga:Sosok Dino Patti Djalal dan Gagasan Hebatnya