Mengapa bunga mawar selalu menjadi lambang cinta? Mengapa cokelat
kemudian ikut-ikutan dipakai sebagai hadiah penting untuk kekasih?
Namun, kalau kamu jalan-jalan ke Benua Eropa khususnya Rusia, akan
melihat bahwa gembok yang dipakai jadi lambang cinta.
Rupanya ada kisah-kisah unik dibalik lambang cinta tersebut. Dikutip
dari tulisan M. Aji Surya, seorang diplomat di Moskwa, inilah ceritanya.
Cinta adalah sebuah kata yang lengket dengan jutaan makna, karenanya
kerap dipakai simbol-simbol untuk menggambarkan kebesaran cinta pada
seseorang. Maklum, sejak zaman kuda gigit besi, simbol merupakan sesuatu
yang disukai manusia karena memang tidak semua hal bisa diungkapkan
secara verbal.
Syahdan, simbol cinta yang paling populer adalah mawar merah yang sering
dibilang lambang cinta abadi, hanya akan terpisahkan oleh kematian.
Legenda itu muncul pertama kali di Italia pada jaman pertengahan.
Seorang pemuda kelas bangsawan rendahan jatuh cinta pada seorang gadis
bangsawan yang tingkatannya lebih tinggi. Untuk membuktikan diri kepada
orang tua si gadis bahwa ia layak diperhitungkan, pemuda itu bergabung
dalam sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran.
Singkat kata, dalam peperangan yang seru itu si pemuda terluka parah dan
bersimbah darah. Tanpa disengaja, ia tergeletak di kebun bunga yang
dipenuhi mawar berwarna putih. Pemuda tersebut lalu memetik sekuntum
mawar.
Ia berpesan kepada sahabat yang mendampinginya agar menyampaikan bunga
mawar itu kepada gadis bangsawan yang dicintainya. Bunga yang semula
berwarna putih itu kemudian rupanya berubah berwarna merah setelah
terbasuh darah. Begitu berwasiat, matilah si pemuda.
Bunga mawar tanda cinta itu akhirnya sampai juga ke alamat yang dituju.
Masih belepotan darah, disampaikan jua kepada sang putri. Sontak, ia
murung, bersedih dan mengurung diri. Sebab, ia merasakan cinta sang
pemuda yang begitu agung.
Seorang penyair masa itu meracik kejadian tersebut dalam sebuah cerita
yang menarik. Ke mana pun ia pergi, kisah itu selalu dibawakannya.
Setiap kali ia bercerita, para pendengar melelehkan air mata karena iba.
Akhirnya, banyak orang di Eropa menyimbolkan cinta sejati dengan mawar
berwarna merah. Tanda cinta sehidup semati.
Cokelat, Apel Kristal, dan Berlian
Simbol cinta lainnya yang dikenal sampai sekarang berupa cokelat.
Menurut sebuah penelitian, cokelat memiliki zat yang kalau dimakan akan
menumbuhkan sebuah gairah cinta dan perasaan berbunga-bunga. Inilah
mengapa cokelat senantiasa menjadi hadiah pada saat perayaan hari kasih
sayang atau Valentine. Selain itu, rasa manis dan pahit yang ada pada
cokelat juga menunjukkan tentang resiko cinta itu sendiri.
Ada juga yang menyebutkan bahwa simbol cinta adalah apel kristal. Apel
sendiri dipahami sebagai buah dari surga sehingga melambangkan cinta.
Terkait apel dari kristal karena cinta itu sangat rapuh, sama dengan
kristal. Harus senantiasa hati-hati memegangnya. Bila terlalu kuat atau
terjatuh maka akan hancur berkeping-keping. Hati manusia mirip dengan
kristal, manakala sudah remuk maka sulit sekali mengembalikan seperti
semula.
Di masa kini, simbol cinta sudah mengalami perkembangan yang sangat
serius. Bagi kalangan tertentu, cinta digambarkan dalam bentuk berlian:
sesuatu yang kecil tetapi mahal. Karenanya, cincin perkawinan biasanya
bertatahkan berlian agar kedua mempelai pengantin terus terikat dengan
cinta.
Dalam dunia yang semakin materialistis, cinta juga kemudian disimbolkan
dengan anak kunci. Laki-laki yang mencintai wanita maka akan memberikan
kunci, bisa kunci mobil ataupun kunci rumah baru.
Bahkan, arti cinta dalam keluarga juga melebar sedemikian dahsyatnya.
Bila dahulu bunga menjadi hadiah dalam sebuah perkawinan, maka kini
lebih disukai dalam bentuk yang lebih riil. Tidak heran, undangan
pengantin di Indonesia kadang dibubuhi kalimat, "Tanpa mengurangi rasa
hormat, akan sangat dihargakan apabila tanda kasih yang disampaikan
tidak dalam bentuk karangan bunga dan bingkisan." Artinya, di masa kini,
uang adalah simbol cinta!
Pohon Berbuah Gembok
Boleh saja di lain tempat cinta disimbolkan macam-macam, tetapi bagi
sebagian orang Rusia, cinta lebih digambarkan dalam bentuk gembok. Agak
norak sih, tetapi menurut penuturan beberapa orang Rusia, gembok
memiliki banyak kesamaan sifat dengan yang namanya cinta.
Berbeda dengan simbol di tempat lain, gembok disini memiliki sifat
sejati. Tidak fragile a.k.a. rapuh. Walaupun diterjang musim dingin
akut, musim semi yang semilir, musim panas yang menyengat, musim gugur
penuh hujan, gembok tetap setia dan berfungsi. Tahan terhadap semua
cuaca.
Di rusia, cinta lebih dimaknai sebagai sebuah kekuatan yang mampu
menggerakkan manusia. Cinta tidak melankolis dan cengeng. Karenanya,
gembok juga mempunyai sifat mengamankan. Manakala sang pemilik telah
mengunci rumah, mobil atau alamarinya, maka rasa aman akan muncul dalam
sanubari.
|
Pohon gembok cinta di Rusia / locksmiths-r-us.co.uk |
Demikian juga ketika manusia telah menggenggam cinta, maka rasa aman dan
damai akan segera dirasakan. Tanpa cinta, maka kehidupan akan menjadi
sangat hampa dan tanpa makna.
Selain itu, gembok selalu menautkan dua hal yang berbeda, mengikatnya
menjadi satu untuk tidak mudah dibongkar oleh pihak lain. Sekali
bersatu, maka keduanya tidak mudah dipisah. Gembok hanya bisa dibuka
oleh sang empunya anak kunci.
Agar didapatkan cinta sejati, maka pemilik gembok harus membuang anak
kunci. Mereka akan membelakangi sungai lalu melemparnya ke belakang
secara bersamaan. Begitu kecemplung di air, hilanglah kesempatan untuk
membongkar gembok. Tidak ada alasan untuk membongkar cinta yang telah
ditautkan.
Untuk menfasilitasi konsep cinta yang diyakini oleh masyarakat tersebut,
Pemerintah Kota Moskwa telah membuat sebuah jembatan cinta di atas
salah satu anak sungai Moskwa dengan sangat indahnya. Lokasinya tidak
jauh dari Kremlin.
Selain dihiasi oleh aneka lampu dan ornamen lain yang eksotis, jembatan
dibuat khusus bagi pejalan kaki. Persis di ujung jembatan ini ada sebuah
tempat pelaminan terbuat dari baja sehingga calon pengantin sering
datang kemari hanya untuk mengabadikan momen penting dalam hidupnya.
Bahkan, hampir semua turis pun melakukannya.
Melengkapi suasana romatis, di seberang jembatan terdapat taman luas
dengan aneka bunga yang selalu dirawat. Di musim semi, bunga mekar di
mana-mana. Sedangkan di musim gugur, semua daun pepohonan yang berwarna
kuning menambah suasana semakin romantis.
Pada saat salju turun dengan lebat, inilah salah satu tempat wajib
kunjung. Setiap saat, siapa pun dapat duduk-duduk menikmati suasana
sambil memandang puncak bangunan Kremlin yang terlihat dari balik
gedung.Di anak sungai Moskwa yang mengalir pelan itu dipasang aneka
macam air mancur yang selalu membuat suasana ceria. Adakalanya memancar
ke samping, ke atas, ataupun berputar-putar. Pengunjung dibuat lupa diri
bahwa mereka sedang berada di pusat kota metropolitan.
Di bawah jembatan ini, terdapat dermaga kecil dimana pelancong bisa naik
perahu ke beberapa titik di kota Moskwa. Setiap saat terdengar suara
pemilik kapal yang menawarkan jasanya untuk berlayar mengitari sisi kota
Moskwa sambil memadu cinta. “Dawai papliviom na lodke (Ayo pada naik
kapal)," serunya.
Yang paling atraktif, di tengah-tengah jembatan tersebut ditanam
pohon-pohonan yang terbuat dari baja dengan dahan dan tangkai dari besi.
Daun dan buah pohon-pohon itu bisa dibuat oleh siapa saja yang sedang
mengangungkan cinta dalam bentuk memasang gembok model dan warna apapun.
Mereka biasanya datang berdua membawa gembok, dikunci lalu anak kuncinya
dibuang ke sungai secara bersamaan. Berr, abadilah cinta mereka.
Bagi pelancong yang datang ke Rusia tidak bersama pasangannya, jangan
khawatir. Tetap bisa membawa gembok, ditulisi nama diri dan pasanganya,
dipasang dan buang anak kuncinya ke arah sungai. Segel cinta Anda tidak
berbeda dengan lainnya.
Satu lagi, khusus urusan gembok, wisatawan harus membawanya sendiri dari
rumah sebab di sekitar jembatan cinta, tidak ada warung ataupun orang
yang menjual gembok. Bawalah yang paling unik, kalau perlu diukir yang
indah, atau dicat dahulu dengan warna pink. Makin unik gembok Anda,
semakin menjadi perhatian pengunjung yang datang dari seluruh pelosok
bumi.
Pohon cinta tidak pernah disia-siakan oleh Pemerintah Kota Moskwa. Pohon
yang sudah berdaun dan berbuah lebat, akan dipindahkan ke samping
sungai tanpa membuang gemboknya.
Lokasi yang ditinggalkan akan diganti dengan pohon cinta baru yang masih
"muda" (belum berbunga dan berbuah). Dapat dipastikan dalam waktu
singkat, pohon tersebut akan subur dengan aneka gembok cinta yang
bertuliskan dua nama pemiliknya, meskipun ditanam pada saat musim dingin
penuh salju.
Sebenarnya, lambang cinta dalam bentuk gembok bukan hanya milik Rusia.
Kalau Anda melancong ke ibukota Korea Selatan, Seoul, maka akan didapati
juga budaya serupa. Persis di sebelah tower ibukota, wisatawan bisa
memasang gembok cinta di pagar yang telah disediakan. Bedanya dengan di
Moskwa, di sini tidak diketahui ke arah mana pengunjung harus
mengenyahkan anak kunci.
So, apabila Anda kesulitan menemukan simbol cinta dalam bentuk berlian,
kunci mobil, uang ataupun bunga mawar merah, mengapa tidak mencoba
dengan gembok? Bertandanglah ke ke Moskwa dan pasang gembok yang paling
Anda sukai. Jangan lupa menorehkan nama Anda dan pasangan Anda.
Mudah-mudahan cinta yang Anda bina bisa abadi.
Sumber:
(M. Aji Surya adalah diplomat Indonesia pada KBRI Moskwa, ajimoscovic@gmail.com) - kompas