Saturday, 25 January 2014

The Bilderberg Group, Inilah Kelompok Rahasia Penguasa Dunia


Teori konspirasi soal kelompok rahasia yang mengatur dunia, semacam Illuminati, Freemason, Rothschild, memang selalu menarik diperbincangkan. Dari semua itu, yang terdengar paling nyata adalah The Bilderberg Group. Pernah dengar?

 


Mengapa The Bilderberg Group disebut paling logis eksistensinya? Karena beberapa penyelidikan yang dilakukan jurnalis. Walau akhirnya tetap menyisakan kesangsian, apa mungkin grup ini benar-benar ada? Mengingat nama-nama tokoh yang digosipkan jadi anggota. Setidaknya hingga kini tercantum nama Tony Blair, Henry Kissinger, David Rockefeller, Bill Clinton, Angela Merkel, George Soros, hingga Vladimir Putin.

The Bilderberg Group bukanlah persaudaraan rahasia yang dibaiat berabad-abad lalu, dengan ritual dan sumpah aneh. Melainkan sebuah grup elit yang digagas Joseph Retinger ketika era perang dingin (Blok Barat yang dikomandoi Amerika melawan Blok Timur berideologi komunis).  Joseph Retinger adalah CEO sebuah gerakan Eropa -  European Movement - yang ingin menciptakan pemerintahan tunggal di bumi. Retinger percaya bahwa dunia bisa damai jika dipimpin sekelompok kecil elit dunia.

Ide Retinger hanya mungkin tercapai bila kelompok ini memiliki kekuasaan mutlak. Artinya, terjadi tumpang-tindih antara teori konspirasi Illuminati yang bertujuan sama dengan The Bilderberg Group. Entah, siapa memengaruhi siapa.

 
Konfrensi 1954.


Ritinger mendekati Pangeran Bernhard dari Belanda yang setuju untuk memulai grup tersebut. Kemudian didukung Perdana Menteri Belgia Paul Van Zeeland, dan kepala Unilever waktu itu, Paul Rijkens.

Langkah selanjutnya, Pangeran Bernhard menghubungi Walter Bedell Smith, kepala CIA. Lalu Smith mengontak Charles Douglas Jackson, penasihat Presiden Eisenhower. Hingga dimulailah konfrensi pertama yang dihadiri sekitar 50 delegasi. Konfrensi ini berlangsung di Hotel de Bilderberg di Oosterbeek , Belanda , 29-31 Mei 1954.

 
Hotel de Bilderberg


Keberhasilan pertemuan tersebut dipimpin penyelenggara untuk mengatur sebuah konferensi tahunan. Sebuah komite permanen didirikan, dengan Retinger ditunjuk sebagai sekretaris permanen.  Dan demikianlah, konfrensi lanjutan diadakan di Perancis , Jerman , dan Denmark selama tiga tahun berikutnya.

Apakah tujuan The Bilderberg Group?

Seperti sudah disinggung di atas, tujuan utamanya adalah satu pemerintahan dunia. Hal ini berarti menerapkan pasar global tunggal (perhatikan bagaimana tujuan ini hampir tercapai, ketika Indonesia harus tunduk dengan "era pasar bebas"). Lalu mengontrol keamanan dunia (ingat bagaimana Amerika menyebut dirinya jadi "polisi dunia"), hingga mengatur finansial di bawah satu kendali pusat Bank Central Dunia.

Langkah-langkah yang dilakukan The Bilderberg Group adalah:

1. Mengendalikan opini publik dunia lewat jaringan media.
 
2. New World Order tanpa kelas menengah, hanya " penguasa dan hamba ( budak ), " dan, tentu saja, tidak ada demokrasi.
 
3. Krisis diproduksi dan perang abadi.
4. Menggunakan PBB sebagai pemerintah de facto dunia.
 
5. Memperluas NAFTA dan WTO secara global
 
6. Membuat NATO sebagai militer dunia.


 


Konfrensi yang diadakan grup ini selalu tertutup. Satu laporan dari jurnalis Channel 4 News, UK membuat banyak orang bertanya, apakah grup ini ada hubungannya dengan kelompok rahasia Freemason atau illuminati?

Jon Ronson, sang jurnalis menyebut ia melihat ritual aneh saat berhasil mengintip pertemuan di Bohemian Grove. Yakni, patung manusia dibakar di bawah patung burung hantu 40 kaki. Masih jadi misteri, maksud dan tujuan ritual tersebut.

Bagi kamu yang ingin mengenal grup rahasia ini, buku “The True Story of the Bilderberg Group” yang ditulis Daniel Estulin bisa membantu. Ia telah melakukan penyelidikan soal  The Bilderberg Group selama belasan tahun.








[Apa Kabar Dunia - dari berbagai sumber]

0 komentar:

Post a Comment